Jakarta
--- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi pusat pemindaian lembar jawaban
ujian nasional (LJUN) untuk provinsi DKI Jakarta. Keterlibatan perguruan tinggi
negeri (PTN) dalam proses pemindaian LJUN dilakukan untuk membantu siswa supaya
tidak ada yang dirugikan akibat kesalahan teknis dalam mengisi LJUN maupun
dalam proses pemindaian.
Sebanyak 128-ribu LJUN tingkat SMA dipindai di Gedung Pusat
Studi dan Sertifikasi Guru UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur. Di tempat inilah
para petugas pemindaian LJUN dari UNJ bekerja dengan teliti dan hati-hati
memproses LJUN dengan menggunakan alat pindai (scanner). Tujuan utama
pemindaian adalah untuk mengubah data LJUN, dari data tertulis menjadi data
elektronik atau digital. Data tersebut selanjutnya dikirim ke Pusat
Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemdikbud.
Soeprijanto, Pembantu Rektor IV UNJ mengatakan, ada tiga
tahap dalam proses pemindaian LJUN. Pertama, tahap penerimaan berkas. Berkas
LJUN diterima UNJ dari sekolah atau dari rayon. Kedua, tahap pemberkasan.
Di tahap pemberkasan ini, dilakukan pencocokan jumlah LJUN dengan jumlah naskah
soal. Petugas akan melacak keberadaan LJUN jika ada LJUN yang tidak masuk dalam
bundel naskah (LJUN dan naskah soal berada dalam 1 set). Tahap ketiga, yaitu
tahap terakhir, adalah scanning atau pemindaian.
“Perguruan tinggi hanya memastikan bahwa perubahan data
dari manual ke digital akurat,” ungkap Soeprijanto, saat ditemui tim portal
Kemdikbud di Gedung Rektorat UNJ, pada Senin siang, (29/4). Ia menegaskan, UNJ
tidak memiliki kunci jawaban UN. Kunci jawaban hanya dipegang Puspendik
Balitbang Kemdikbud. Setelah semua LJUN selesai dipindai, UNJ akan mengirimkan
data digital tersebut ke Puspendik, lalu Puspendik lah yang akan melakukan
penilaian berdasarkan kunci jawaban. (DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar